BABYMETAL - Gimme chocolate

Friday, August 29, 2014

Air Adalah Kita






“Hei, air di kamar mandi sudah dimatikan belum ?” Mungkin sebagian kita pernah mendapat pertanyaan ini sewaktu kecil.

Ternyata, pertanyaan sederhana yang diwariskan secara turun temurun ini mengandung makna mendalam terkait dengan upaya untuk melestarikan air dan lingkungan hidup.

Apa yang terjadi jika satu hari saja, saluran air ( PAM atau jet pump ) di rumah Anda tidak berfungsi. 

Ingin berangkat kerja, tapi persediaan air tidak ada. Aktifitas sekolah atau kuliah juga akan terhambat.
Beraktifitas dalam keadaan belum mandi, tentu berdampak buruk bagi kegiatan Anda.

Orang di sekitar Anda pun akan terganggu dengan aroma tak sedap. Belum lagi urusan sikat gigi, mencuci sepeda motor, mencuci mobil, menyiram taman dan berbagai kegiatan lainnya, otomatis terhambat.

Ketika persediaan air berkurang atau tidak ada sama sekali, sangat terasa bahwa air merupakan bagian tak terpisahkan dari hidup kita.

Air bagaikan nyawa bagi kita. Air adalah kita !

Ya. Air adalah kita. Apa yang terjadi pada tubuh, saat kekurangan air. Beragam efeknya, mulai dari badan yang lemas, kulit kering, tenggorokan kering bahkan ada sebagian orang yang jatuh pingsan gara-gara kurang mengkonsumsi air.

Air adalah kita. Tampaknya slogan ini patut digencarkan, agar benar-benar tertanam di dalam hati.

Seorang turis asal Timur Tengah terkejut ketika menyaksikan air di dalam salah satu toilet ( gedung perkantoran ) terus mengucur.

Padahal, saat itu masih jam kantor ( antara pukul 08:00 – 16:00 ).

“Apakah tidak ada satupun orang yang melihat kalau air di wastafel terus mengucur ?” Tanya turis tersebut kepada rekan saya.

Kenapa turis asal Timur Tengah tersebut tampak sangat peduli dengan air ?

Bagi Anda yang pernah berkunjung ke kawasan Timur Tengah. Mungkin pernah mendengar semacam lelucon, bahwa air di Timur Tengah lebih berharga dari minyak bumi. 

Ada juga ungkapan yang mengatakan, bahwa air di Timur Tengah lebih berharga dari emas.

Masyarakat dan Pemerintah di kawasan Timur Tengah terus berupaya untuk melakukan berbagai inovasi di bidang konservasi air ( pelestarian air ). Mereka bahkan memproses air laut yang rasanya asin menjadi air yang bisa dimanfaatkan untuk kehidupan sehari-hari.

Air laut ? Iya, air laut. Karena sumber air bersih di kawasan Timur Tengah tidak seperti di Negara kita tercinta, yang berlimpah ruah.

Tapi ingat, sumber air bersih yang berlimpah di Indonesia bukan berarti bisa kita hambur-hamburkan sesuka hati. 

Penggunaan air secara berlebihan dalam jangka waktu panjang, tentu akan berujung pada berkurangnya jumlah air tersebut.

Jangan terlalu bangga dengan banyaknya sumber air bersih di Negara kita. 

Buktinya, masih ada sebagian saudara-saudara kita yang kesulitan memperoleh air bersih, seperti di beberapa wilayah di Propinsi Nusa Tenggara Timur.

Kekurangan air yang menimpa saudara-saudara kita tersebut sangat terbantu dengan program sosial kemanusiaan yang digagas perusahaan air minum dalam kemasan terkemuka, Aqua Group yang membangun fasilitas sanitasi dan air bersih untuk 2 Kabupaten di NTT yang memiliki kesulitan dalam mengakses air bersih.

Dari Nusa Tenggara Timur ( NTT ) kita beralih sejenak ke kawasan Timur Tengah.

Sejak ratusan tahun, kawasan Timur Tengah dikenal sebagai wilayah dengan tingkat curah hujan yang sangat rendah. Memperoleh air bersih untuk kehidupan sehari-hari merupakan perjuangan berat bagi penduduk setempat.

Tantangan itu semakin dahsyat dengan bertambahnya jumlah populasi penduduk. 

Saat ini 80 persen konsumsi air di kawasan Timur Tengah untuk kegiatan pertanian. 

Namun, seiring terus bertambahnya kebutuhan akan air bersih, Pemerintah di kawasan Timur Tengah mengubah kebijakannya, yaitu mengutamakan konsumsi air untuk menunjang aktifitas harian masyarakat.

Berdasarkan analisa dan penelitian yang dilakukan oleh para ilmuwan, pada 20 tahun mendatang, sekitar 466 juta penduduk akan bermukim di kawasan Timur Tengah. Tentu saja jumlah kebutuhan air bersih pun meningkat.

Mengantisipasi tingginya kebutuhan air bersih yang terus meningkat di masa mendatang, Pemerintah di kawasan Timur Tengah mempersiapkan investasi dalam jumlah besar dan melakukan berbagai riset ( penelitian ), untuk mengatasi krisis air bersih di kawasan Timur Tengah tersebut.

Diantara upaya tersebut adalah terobosan melalui desalination ( proses penyulingan air laut yang diproses menjadi air bersih ), sehingga bisa digunakan untuk aktifitas harian.

Berkaca dari tantangan berat yang dihadapi masyarakat dan Pemerintah di kawasan Timur Tengah tersebut, sebagai Negara yang “masih” memiliki sumber air bersih yang lebih banyak dibanding kawasan Timur Tengah, sebaiknya kita lebih bijak dalam menggunakan ( mengkonsumsi air bersih ).

Sekali lagi, air adalah kita. Manusia tanpa air, bagaikan tubuh tanpa nyawa.

Informasi seputar jumlah persediaan air di seluruh dunia akan mengejutkan kita semua. Berdasarkan hasil penelitian para ilmuwan, air bersih yang digunakan sehari-hari oleh seluruh penduduk bumi saat ini hanya 1 persen dari 100 persen air yang ada.

Hanya 1 persen. 99 persen air berupa air laut dan salju yang membeku. Nah, dengan persediaan air yang sangat minim tersebut, sebaiknya kita antisipasi sedini mungkin.

Kenapa ? Krisis sumber air bersih tak hanya menimpa negara-negara yang berada di kawasan Timur Tengah, tapi juga mendera sebagian besar Negara di dunia.

Pernahkah kita menghitung berapa jumlah air yang digunakan setiap hari untuk konsumsi rumah tangga ?
United States Enviromental Protection Energy ( Instansi Lingkungan Hidup – Amerika Serikat ) merilis laporan yang mengejutkan. 

Jumlah air yang digunakan oleh rata-rata penduduk setiap harinya adalah 260 gallons ( 984,2 liter ).

Coba bayangkan, jika 984,2 liter air tersebut dimasukkan ke dalam botol kemasan berukuran 1 liter ? Tanpa terasa, air yang digunakan setiap hari, setara dengan 984 botol berukuran 1 liter ! Luar biasa !

Lalu, bagaimana solusinya ?

Berikut ini beberapa tips untuk menjaga kelestarian air :
  1. Periksa keran dan pipa. Jangan anggap remeh tetesan kecil dari keran yang terus menerus mengucur. Jika hal tersebut dibiarkan, akan membuang 20 galon air per hari. Kebocoran dalam jumlah lebih besar, tentunya akan membuang air dalam jumlah lebih banyak lagi.
  2. Jangan membuang sampah ke dalam lubang WC. Di beberapa toilet, entah itu di gedung perkantoran atau mall, terkadang kita menemukan tisu atau punting rokok yang dibuang ke dalam lubang wc. Benda-benda seperti tisu, rokok dan sejenisnya, merupakan benda yang sulit larut bersama air. Untuk menyingkirkannya membutuhkan air dalam jumlah besar. Tentu saja hal ini sama dengan membuang air dalam jumlah besar secara sia-sia.
  3. Periksa WC Anda. Caranya mudah. Letakkan sedikit pewarna makanan pada lubang WC. Setelah diletakkan biarkan selama 30 menit. Jika terdapat perubahan warna pada air, berarti wc Anda mengalami kebocoran yang harus segera diperbaiki.
  4. Mandi lebih cepat. Salah satu cara untuk menghemat air adalah matikan keran air atau shower ketika menggunakan sabun. Nyalakan kembali keran atau shower ketika membilas sabun. Mandi selama 4 menit, menghabiskan sekitar 20 hingga 40 galon air.
  5. Matikan keran air saat menggosok gigi. Ketika akan menyikat gigi, matikan air keran. Jangan dibiarkan mengucur. Basahi sikat gigi. Siapkan gelas bersih sebagai wadah untuk menaruh air yang akan digunakan untuk berkumur.
  6. Bilas pisau cukur di dalam wastafel. Tutup lubang pada wastafel, masukkan air hangat secukupnya. Gunakan air hangat tersebut untuk membilas pisau cukur. Cara ini lebih menghemat air dibanding mengucurkan air secara terus menerus ketika bercukur.
  7. Gunakan air secara tepat saat menggunakan mesin cuci. Sesuaikan air dengan jumlah baju yang akan dicuci. Penggunaan air secara tepat atau proporsional saat menggunakan mesin cuci, akan menghemat pemborosan air.
  8. Hemat air saat mencuci piring. Siapkan 2 baskom ketika akan mencuci piring. Satu baskom berisi air sabun. Baskom lainnya diisi dengan air untuk membilas. Cara lainnya adalah letakkan piring yang sudah dicuci dengan sabun, kemudian semprot secara merata piring-piring tersebut. Cara seperti ini lebih menghemat penggunaan air.
  9. Jangan kucurkan air saat mencuci sayuran. Mengucurkan air secara terus menerus ketika membersihkan sayuran merupakan salah satu pemborosan penggunaan air. Cukup gunakan panci yang diisi air bersih untuk membersihkan sayuran. Cara ini lebih efektif dan menghemat penggunaan air.
  10. Menyiram dengan tepat. Jika hendak menyiram rumput akau kebun, pastikan Anda benar-benar tepat melakukannya. Pastikan air disiram ke bagian tanah. Posisikan dengan tepat agar air disiram ke rumput atau kebun. Hindari menyiram bagian yang bersemen atau beraspal. Karena hal tersebut merupakan pemborosan terhadap penggunaan air.
  11. Siram rumput sesuai kebutuhan. Cara termudah untuk mengetahui apakah rumput pada taman atau halaman membutuhkan air atau tidak adalah dengan menginjak rumput. Jika diinjak, rumput tersebut kembali ke posisi semula, berarti rumput tersebut tidak membutuhkan air. Jika diinjak rumput tersebut tidak kembali ke posisi semula, itu tanda bahwa rumput membutuhkan air. Selain itu, jangan biar rumput Anda tumbuh melebihi 3 inchi ( 7,62 cm ), karena hal tersebut akan menjadikan rumput sulit untuk menyerap air. Jika musim kemarau ( cuaca panas ) tidak perlu menyiram rumput. Rumput akan kering dan berwarna kecoklatan. Tidak usah cemas karena rumput tersebut akan kembali tumbuh normal ketika tiba musim hujan atau pada saat embun pagi ( cuaca sejuk ). Rumput yang tidak disiram pada musim panas ( kemarau ) akan menjadikannya kering, tapi hal tersebut akan menghemat air.
  12. Siramlah tanaman pada pagi hari. Menyiram tanaman, kebun atau rumput pada pagi hari lebih bermanfaat bagi tanaman, karena pada udara sejuk, air akan lebih cepat diserap. Menyiram taman atau kebun pada pagi hari juga akan menghilangkan gangguan hama pada tanaman ( kebun ), seperti siput dan sejenisnya. Hindari menyiram taman atau kebun dalam kondisi cuaca berangin, karena hal tersebut akan mengakibatkan proses penyiraman tidak maksimal dan membuang air secara sia-sia.
  13. Gunakan air secara tepat saat mencuci mobil. Siapkan satu ember berisi sabun. Gunakan selang untuk membilas bekas sabun pada mobil. Cara sederhana ini mampu menghemat air hingga puluhan liter.
  14. Jangan menyiram air menggunakan selang untuk membersihkan trotoar. Gunakan sapu akan lebih efektif dan menghemat air.
  15. Periksa berbagai kebocoran pada luar ruangan. Memeriksa beberapa komponen yang ada diluar rumah seperti selang, keran, pipa dan sebagainya merupakan salah satu cara untuk menghemat penggunaan air. Tetesan yang  terjadi pada selang, keran atau pipa juga memberi dampak buruk pada kelestarian air. Karena tetesan air yang tidak terpantau dan terjadi terus menerus, tentunya akan berefek negatif pada kelestarian air.
Demikian tadi beberapa fakta dan cara efektif untuk menjaga kelestarian air ( konservasi air ) dan menjaga kelestarian lingkungan secara umum.

Sehebat apapun metode yang ditempuh untuk menjaga kelestarian air ( konservasi air ), ada aspek penting yang lebih mendasar, yaitu menumbuhkan kesadaran pentingnya menjaga kelestarian air sejak dini.

Mulai dari diri sendiri, mulai dari keluarga dan tularkan secara perlahan konsep air adalah kita ke seluruh lapisan masyarakat. Tanpa air, kita tidak bisa hidup. 

Konsep air adalah kita, merupakan salah satu metode sederhana yang lebih mendekatkan pemahaman akan pentingnya kelestarian air secara khusus dan kelestarian alam secara keseluruhan.

Sekali lagi, mari sama-sama kita tumbuhkan kesadaran bahwa air adalah kita. Tanpa air tidak ada kehidupan.

Air adalah kita.


Author : Iman Endrian

Sumber : aqua.com ; epa.gov ; eartheasy.com ; wateruseitwisely.com ; sfgate.com ; onewater.org

Picture  : aqua.com ; https://www.facebook.com/SehatAQUA/

No comments:

Post a Comment