Otak manusia yang begitu kompleks memang dapat menjadi konduktor untuk membuat gerak kita lebih harmonis. Namun saat manusia dihadapkan dengan beberapa pemikiran untuk mencari solusi dari sebuah masalah, maka otak mulai kehilangan fokusnya.
Konsentrasi adalah kunci dalam melakukan suatu kegiatan, tidak terkecuali saat berkendara kendaraan bermotor. Justru ketika itulah sang pengendara harus benar-benar memperhatikan seluruh lingkup lalu lintas di sekitar.
Dalam berkendara, tidak hanya konsentrasi terhadap kombinasi rem serta gas, melaju dari titik satu ke titik yang lain, melainkan ada konsentrasi untuk menyeimbangkan tubuh, bahkan konsentrasi untuk memahami pergerakan pengendara lain.
Oleh karena itu, jangan ganggu konsentrasi pengendara dengan hal-hal yang baru. Seperti menelpon atau bahkan membalas pesan singkat sembari melaju di atas motor.
Seorang Psikolog, Irma Christanti, S.Psi mengatakan di autobuild.com bahwa “Sangat berbahaya ketika seseorang berkendara sembari melakukan pembicaraan melalui telepon genggam, karena obrolan yang terjadi bisa menyulut gangguan konsentrasi. Maka sebaliknya, bila ada telepon yang penting, sebaiknya menepi terlebih dahulu.”
Memperhatikan billboard iklan di jalan saja menurut Dokter Irma, merupakan salah satu gangguan konsentrasi. Kondisi lain yang berpotensi menganggu adalah memperhatikan kejadian yang terjadi di jalan. Kecelakaan atau demonstrasi di jalan yang akan membuat Anda mengurangi kecepatan sembari melihat apa yang terjadi.
Cara baik untuk tetap konsentrasi adalah dengan menjaga kondisi tetap prima. Hindari naik motor saat mengantuk, karena hal itu cenderung dapat melakukan hal-hal yang berbahaya.
Faktanya. Menurut data Polda Metro Jaya, sekitar 30% penyebab kecelakaan berlalu lintas disebabkan pengguna telepon genggam saat berkendara.
Dan apabila masih melanggarnya, artinya Anda telah melanggar UU nomor 22 tahun 2009 pasal 283, dan dapat dihukum dengan kurungan 3 bulan penjara.
source : kopingopi
No comments:
Post a Comment